Repsol Honda dalam satu dekade terakhir tampil mendominasi di ajang MotoGP, khususnya sejak kehadiran Marc Marquez. MotoGP 2013 menjadi musim debut pembalap berjuluk The Baby Alien. Seabrek prestasi disumbangkan pembalap kelahiran Cervera, Spanyol, bagi tim berlogo sayap tunggal mengepak.
Namun di balik prestasi mentereng ini, Honda memiliki kesulitan yang sama di setiap musimnya. Pabrikan asal Jepang tersebut selalu gagal mencari 'pendamping' yang sepadan bagi pemilik nomor #93 ini. Sebelumnya, Honda mempunyai Dani Pedrosa yang bersinergi dengan Marquez selama 5 musim (2013 2018). Dani Pedrosa bisa dibilang rider paling berbobot yang pernah bekerjasama dengan Marquez selama membela Honda.
Namun setelah rider yang identik dengan nomor #26 ini pensiun, Honda Racing Corporation (HRC) kelabakan untuk mencari pengganti yang tepat. Repsol Honda selalu bergonta ganti rider untuk dijadikan pasangan sepadan untuk Marquez. Sebut saja Jorge Lorenzo, Alex Marquez dan terbaru Pol Espargaro.
Namun sayang, dari tiga rider ini, tidak ada yang bisa membayar ekspektasi tinggi yang dibebankan. Sekalipun menyandang status juara dunia seperti Jorge Lorenzo, pun dia juga gagal menjadi andalan bagi Repsol Honda. Walhasil, Marquez benar benar menjadi tumpuan utama. Repsol Honda pun membayar mahal ketika sang rider utamanya berhalangan balapan seperti yang terjadi di musim 2020.
Cedera parah yang dialami Marquez membuat Honda tak memiliki opsi lain kecuali mengandalkan Alex Marquez dan Stefan Bradl di musim itu. Pun ketika MotoGP 2021 berlangsung, keberadaan Pol Espargaro juga tak memberikan hasil memuaskan. Imbasnya, pada MotoGP 2020 dan 2021, Honda mengalami degradasi prestasi.
Honda mencoba membuat terobosan baru dengan mengembangan RC213V yang uniknya tak berdasar pada feedback dari Marquez. Mengingat sang rider saat itu (2020) masih berkutat dengan cedera. Imbasnya, RC213V tidak seperti apa yang didambakan Marquez ketika sang rider kembali mengaspal di musim 2022 ini. Jeleknya lagi, Pol Espargaro yang didapuk untuk pengembangan RC213V juga kesulitan memaksimalkan potensi dari si orange milik Honda ini.
Meski sudah meraih satu kali podium di MotoGP 2022, saudara Aleix Espargaro ini justru tampil tak 'menggigit' layaknya Marquez. Kondisi ini memicu banyak spekulasi menganai Honda yang mencari rider baru untuk menjadi tandem The Baby Alien. Diwartakan Speedweek , rumor menyebutkan Repsol Honda tak akan memperpanjang masa bakti Pol Espargaro.
Kontrak mantan rider KTM ini habis setelah MotoGP 2022 rampung. Bahkan isu yang berkembang, manajer Repsol Honda, Alberto Puig, sudah meminta Pol untuk mencari 'majikan' anyar. Sejauh ini, Honda sudah memasukkan nama rider Suzuki Ecstar, Joan Mir, dalam daftar gebetan. Peluang Mir menggantikan posisi Pol terbilang besar. Apalagi Suzuki Ecstar dikabarkan mundur dari pentas MotoGP setelah musim 2022 selesai.
Artinya, Mir bakal menjadi rider 'pengangguran'. Menjadi pertanyaan tentunya, apakah Joan Mir menjadi jawaban atas kebutuahn Honda mencari kepingan puzzle sebagai pendamping yang tepat bagi Marquez. Terlebih, Joan Mir juga menyandang status sebagai juara dunia pada MotoGP 2020 lalu.