Hari ini, Selasa (1/2/2022), masyarakat Tionghoa tengah merayakan Tahun Baru Imlek. Berbagai ornamen bernuansa merah, selalu tersaji dalam perayaan Imlek di tiap tahunnya. Tak hanya itu, berbagai ucapan datang untuk mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek kepada masyarakat Tionghoa.
Tak sedikit masyarakat mengucapkan Gong Xi Fa Cai untuk memberi selamat Tahun Baru Imlek. Ternyata, ucapan Gong Xi Fa Cai bukanlah ucapan selamat Tahun Baru Imlek. Lantas, bagaimana ucapan yang benar saat Tahun Baru Imlek?
Dikutip dari CBC, Gong Xi Fa Cai ternyata bukan berarti "Selamat Tahun Baru". Ucapan tersebut merupakan doa tentang kemakmuran. Gong Xi Fa Cai dibaca gong zeeh fah tsai memiliki arti "semoga kekayaan Anda semakin banyak".
Lalu, bagaimana ucapan yang benar saat Tahun Baru Imlek tiba? Untuk mengganti ucapan Gong Xi Fa Cai, berikut ucapan Selamat Tahun Baru Imlek untuk kerabat atau keluarga dekat: Harapan terbaik dan kebahagiaan untukmu memasuki Tahun Baru.
Semoga kamu bahagia dan makmur sepanjang tahun. Semoga kariermu sukses dan keluargamu bahagia. Damai dan aman menyertaimu selalu.
Semoga Tahun Barumu menyenangkan. Semua perhatian dan harapan baik tertuju padamu. Semoga keindahan dan kebahagiaan Tahun Baru selalu menyertaimu sepanjang tahun. Semoga Tahun Baru membawakanmu bahagia, cinta, dan damai.
Semoga gembira dan bahagia mengelilingimu hari ini dan selamanya. Semoga kegembiraan Tahun Baru selalu bersamamu sepanjang tahun. Semoga Tahun Baru menjadi waktu tawa dan kegembiraan untukmu. Harapan terbaik untukmu.
Sejak tahun 2000, perayaan Tahun Baru Imlek selalu dirayakan secara meriah. Nuansa merah akan selalu menghiasi tiap tiap daerah yang merayakan Tahun Baru Imlek. Nah, sudah ada yang tahu darimana asal kata Imlek yang selalu dirayakan oleh kaum Tionghoa?
Dikutip dari , di China, orang orang sana tidak menyebut tahun baru sebagai kata Imlek. Di China menyebut Tahun Baru China dengan sebutan chunjie, yang jika diartikan memiliki arti festival menyambut musim semi. Hal tersebut dikarenakan di China merupakan negara dengan empat musim, yang salah satunya adalah musim semi.
Setiap bulan Februari, China sedang mengalami musim semi. Maka dari itu, Tahun Baru China juga bisa disebut sebagai perayaan menyambut musim semi yang hangat. Sedangkan di Indonesia yang bukan termasuk negara dengan empat musim dan tidak mengalami musim semi, maka kata chunjie tidak tepat.
Maka, di Indonesia disebut dengan perayaan Tahun Baru Imlek. Kata Imlek sendiri berasal dari dialek Hokkian yang dalam bahasa Mandarin disebut yin li. Yin li berarti lunar calendar atau kalender lunar, artinya penanggalan yang dihitung berdasarkan peredaran Bulan.
Untuk diketahui, kata Imlek hanya bisa ditemukan di Indonesia saja. Di negara negara lain, mereka memiliki istilah masing masing untuk menyebut nama perayaan Tahun Baru China. Selain disebut sebagai Imlek, ada sebagian orang yang menyebutnya dengan istilah sincia.
Sama seperti kata imlek, sincia juga berasal dari bunyi dialek Hokkian, yang dalam bahasa Mandarin disebut xin zheng (dibaca: sin ceng). Istilah xin zheng sendiri merupakan singkatan dari istilah xin zheng yue yang artinya bulan pertama yang baru. Dalam dialek Hokkian, istilah xin zheng yue dibaca sebagai sin cia gwe.
Maka itu, beberapa orang Tionghoa memudahkan pelafalannya menjadi sincia.